Thursday, February 2, 2012

Hot! Extremely Loud And Incredibly Close By Jonathan Safran Foer

Bukan pertama kali ini saia dipanggil "aneh" oleh teman-teman saia. Bahkan sejak SD pun, rekan-rekan saia pernah mengatakan bahwa saia itu "alien dari planet Pikari", merujuk pada nama globe asal Ultraman Zearth yg kadung populer pada saat itu (setelah Ultraman Dyna dan Ultraman Tiga).

Tatapan aneh yg bisa diterjemahkan sbg in which are you currently globe from? itu rasa-rasanya dimulai saat kelas a few SD. saat itu seperti biasa, kalau sesudah liburan caturwulan (sistem semesterPikari", merujuk pada nama environment asal Ultraman Zearth yg kadung populer pada saat itu (setelah Ultraman Dyna dan Ultraman Tiga).

Tatapan aneh yg bisa diterjemahkan sbg where have you been environment from? itu rasa-rasanya dimulai saat kelas several SD. saat itu seperti biasa, kalau sesudah liburan caturwulan (sistem semester baru saia kenal pas SMP), biasanya anak-anak disuruh menceritakan pengalaman liburan mereka. dan kebetulan, saia baru pulang dari Curug Citambur (curug = air conditioning terjun) di Cianjur. tentu saja, saia menceritakan bagaimana indahnya curug itu, serta betapa sejuknya daerah di sekeliling place air terjun. alih-alih menceritakan penyebab sejuknya udara oleh asrinya pepohonan, saia malah menerangkan panjang lebar kalau penyebab sejuknya udara di sekitar surroundings terjun adalah karena percikan air dari atmosphere terjun yg bermuatan listrik selama meloncat bereaksi dg udara sekitar (alasan teknisnya jelas lebih panjang dan rumit, tapi ceritanya saia ringkas aja, jika penarasan, tanya Google. tapi serius, bahkan di gurun pasir, anda akan merasa sejuk jika ada air terjunnya)

sudah jelas, "terjadi huru-hara" di dalam kelas. bahkan sempat saia lirik Bu M (guru kelas saia) yg nyaris terbelalak, teman-teman saia jelas pada bengong, soalnya konsep aliran listrik baru ada pelajarannya di kelas 6, dan jelas gak akan pernah ada di kurikulumnya penjelasan ttg atmosphere terjun tadi (bahkan saia tdk menemukannya di pelejaran SMA, belakangan). Tak pelak kejadian itu membuat saia sempat dijuluki alien (palagi film2 alien saat itu sangat populer, bahkan ada design pakaian nge-trend yg memasang company logo alien). ditambah hobi saia yg suka membaca buku apa saja (semua buku perpus sekolah sudah terbaca sebelum naik ke kelas 4) dan suka membawa buku pelajaran SMP punya kakak dan bacan "aneh" ke sekolah (jelas bukan buku porno), membuat saia nyaris kebal dg panggilan "aneh". toh pas ada PR atau ujian mereka suka meratap-ratap meminta jawaban

Tapi tetap saja saia suka sewot saat pas YM-an sebulan yg lalu teman geng baca saia mengatakan, "Hi, kaw harus baca buku Extremely Loud plus Incredibly Close. Buku unik dan aneh. Tokohnya seorang anak kecil aneh. cocok buat orang 'aneh' kayak kamu." Maksut loe?!

Ok, judul buku ini saja sudah unik. jelas judulnya mengisyaratkan bahwa buku ini bukanlah buku biasa. dari rekomen2 anak GR, saia baca sekilas sinopsisnya. well. gak terlalu buruk, dan jelas membuat saia tertarik. rata-rata ratingnya di atas 4. oke, diputuskan, saia akan membaca buku ini.

Oya, biar Anda ga bingung, saia akan memberikan sedikit bocoran cerita, hehe. sebenarnya di sinopsisnya juga ada. Kisah ini bertutur ttg seorang anak bernama Oscar, berumur being unfaithful tahun. dia sebenarnya anak "normal" saja, cuma ayahnya suka mengajak dia ngobrol sesuatu yg jelas-jelas bukan konsumsi buat anak kecil, seperti kematian, proses penciptaan alam semesta, gravitasi, dll. Jelas Oscar tak faham benar dg apa yg mereka obrolkan.

kehidupan "normal" dan bahagia mereka langsung jungkir balik saat ayah Oscar meninggal. Bagaimana cara ayahnya meninggal? hehe.. sebenarnya ini spoiler paling berbahaya, ini inti ceritanya. tiga perempat buku ini tak menceritakan proses kematiannya sehingga para pembaca akan dibuat penasaran. tapi sayangnya, si Foer (sang penulis) tak cukup piawai menyembunyikan misteri. toh di dua bab awal, jika anda jeli, anda akan sudah bisa menebaknya.

Nah, setelah kematian ayahnya, Oscar menemukan sebuah kunci. tapi segera saja dia tau, bahwa kunci itu tak memiliki lubang yang pas. berbekal informasi minim, maka dimulailah penjelajahan Oscar dalam mencari satu dari 16 juta lubang kunci di seluruh pelosok New York. tak disangka, selama petualangannya itu Oscar menemui orang-orang "aneh", dan kelak, bakal menguak misteri keluarga Oscar yang kelam beserta kematian pahit ayahnya.

Begitu garis besar ceritanya, lalu dimana letak "keanehannya sehingga cocok dibaca orang aneh" spt kata teman saia?

Foer, menulis buku ini dg cara unik (kalo gak disebut aneh). selain tipografi unik yg tak jarang membuat kepala pening sangat sedikit (bahkan mungkin tak ada) buku yang ditulis dg tipografi spt ini, juga gaya penceritaan yg ajaib. buku dituturkan dg sudut pandang orang pertama, si bocah kecil Oscar.

dan di sinilah malapetaka itu terjadi. bayangkan seorang anak kecil berumur being unfaithful tahun bisa menguasai topik2 berat serta filososfis, dg latar meragukan selain beberapa buku sains dan obrolan dg ayahnya. maksud saia, saia hanya melihat seorang Foer yang berbicara, bukan si Oscar kecil. Artinya, Foer tampak berusaha menyesakkan ide2 besar di kepalanya dalam bentuk si Oscar yang lugu. dan jelas, ini membuatnya terlihat kasar dan gagal.

Sekilas, ide cerita buku ini unik. tapi, jika Anda sudah membaca buku

No comments:

Post a Comment